Kamis, 24 November 2011

JENIS JENIS ANTIKOAGULAN

ANTIKOAGULAN (ANTI PEMBEKU DARAH)

Anti koagulan ialah suatu zat yang digunakan untuk mencegah pembekuan darah. Dalam pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan lab, biasanya tidak langsung kita periksa apalagi kalau darah tersebut berasal dari ruangan perawatan atau rujukan dari laboratorium lain. Untuk keperluan itu maka kita gunakan suatu zat untuk menjaga terjadinya pembekuan darah yang kita sebut sebagai antikoagolansia.

Ada beberapa antikoagolansia yang banyak digunakan untuk pemeriksaan laboratorium diantaranya adalag :

1. EDTA (Ethylen Diamine Tetracetic Acid).

2. Natrium Sitrat

3. Heparin

4. Natriun dan Kalium Oskalat.

1. EDTA (Ethylen Diamine Tetracetic Acid).

EDTA yang dipakai yaitu dalam bentuk garam Natrium atau garam kaliumnya. Garam-garam ini akan mengubah ion Ca menjadi bentuk yang bukan ion. Selain itu EDTA juga mencegah trombocy bergumpal.

EDTA bisa dipakai dalam bentuk kering atau bentuk larutan dengan perbandingannya sebagai berikut :

- Kering ----® 1 mg EDTA : 1 ml darah

- Larutan ----® 1 ml EDTA 10% : 5 ml darah

Catatan :

Untuk EDTA dalam bentuk kering selama pencampuran harus digoyang-goyang beberapa saat, karena EDTA bentuk kering lambat larutnya.

2. Natrium Sitrat 3,8%

Natrium sitrat ini bersifat isotonis dengan darah dan tidak bersifat toksik, oleh karena itu biasa digunakan dinas pemindahan darah (Dinas donor darah).

Antikoagulan ini biasa digunakan dalam bentuk larutan dan paling sering dipakai untuk pemeriksaan laju endap darah dengan pendinginannya ® 1 volume Natrium sitrat 3,8% : 4 volume darah.

3. Heparin

Heparin bekerja seperti anti trombin, tidak berpengaruh terhadap bentuk sel-sel darah tetapi tidak boleh digunakan untuk pembuatan sediaan hapusan karena menyebabkan terjadinya dasar yang biru kehitam-hitaman pada preparat yang diwarnai dengan pewarna wright. Selain itu tidak mempunyai pengaruh osmotik terhadap sel-sel darah sehingga bisa digunakan untuk penentuan resistensi eritrist dan PVC.

Heparin biasanya digunakan dalam bentuk kering dengan perbandingannya adalah : 1 mg Heparin : 1 ml darah. Tetapi dalam prakteknya Heparin ini jarang sekali digunakan karena antikoagulan ini sangat mahal harganya.

4. Natriun dan Kalium Oskalat.

Antikoagulan ini adalah campuran antara amonium oskalat dengan kalium oskalat menurut Paul dan Haller yang dikenal dengan campuran oskalat (double oxalat).

Dipakai campuran oskalat ini karena amonium oskalat ini berpengaruh terhadap eritrosit menjadi mengembang sedangkan kalium oskalat sendiri mempengaruhi eritrosit menjadi mengkerut, sehingga untuk menjaga dari kondisi yang demikian maka kedua antikoagulan ini dicampur menjadi satu sehingga disebut campuran oksalat.

Perbandingan amonium oksalat ini biasanya dipakai dalam bentuk kering dengan perbandingan : 2 mg campuran oksalat : 1 ml darah.

Antikoagulan amonium oksalat sebaiknya tidak dipakai untuk pembuatan sediaan hapusan karena bahan ini bersifat toksik dan menyebabkan perubahan morfologi dari sel-sel darah.


Tidak ada komentar: