Sabtu, 14 Agustus 2010

Puisi

SEBUAH KERINDUAN


jam terus mencuri detik nafasku

tak ada panggilan mengusir kegelapan

laut menghitam

pandai sekali kau mencuri warna jiwaku

menggiringku ke laut yang penuh bangkai bunga

ku pinjamkan nafas malam untuk membungkam

yang melukai kedua mataku

darah hitam tak menjelaskan perjalanan musim


tarian luka itu

serahkan pada gelap


inikah yang mampu kau tawarkan

dari tumpukan masalah yang menjajah otak

cairan itu membungkam mulut

seperti lukisan-lukisan kecil yang melukai dinding batu.

matahari jadi penuh lengkung

mengupas perjalanan yang ku pinjamkan

kadang permainan ini tak menemukan arah.

Tidak ada komentar: